Rabu, 22 September 2010

Tiada Beban Tanpa Pundak

Alhamdulillah, beban ini sudah semakin memuncak. Semakin memberat di pundak. Dan biasanya, ini pertanda akan datang rasa puas, karena satu pekerjaan lagi akan selesai—dan pundakku semakin kuat,sekaligus akan terasa lebih ringan. Dan aku ingin berbagi tentang perasaan bahagia ini.

Selalu saja kita ingin menghindar dari suatu tanggung jawab yang akan membuat kita bekerja lebih keras, sementara dengan begitu pula kita menghindari sebuah karunia yang lebih besar lagi di belakangnya. Bekerja adalah sebuah upaya menyelesaikan masalah, dan masalah adalah hal yang tak terhindarkan dalam hidup. Yang semestinya menjadi pikiran dalam benak kita ketika diberi tanggung jawab adalah bagaimana menyusun langkah dalam bergerak. Tanpa ini, kita akan bingung dan menjadikan amanah sebagai beban, atau katakanlah alasan untuk surut ke belakang.

Amanah adalah ombak yang mengejar kita yang harus kita songsong dengan satu pikiran, pasti ada celah untuk tidak hanyut dalam kekuatan maha hebat yang akan menggiring kita ke tempatyang tidak kita kenali.

Atau, katakanlah kita hanyut dan tenggelam, cobalah untuk menggerakkan kaki dan membentangkan harapan akan sebuah tempat yang akan kita tinggali dengan penuh rasa nyaman; rasa nyaman yang akan menulari apa dan siapa saja yang tersentuh oleh kebahagiaan kita.

Aku tahu tak mudah memang.. untuk mengajak orang lain mengerti dan memahami apa yang kita pikirkan. Rasa sakit selalu berakibat bermacam-macam bagi setiap orang. Kadang ia menimbulkan trauma atau sebentuk pertahanan diri yang eksklusif. Tapi, rasa sakit itu selalu membuat kita lebih kuat . Dan tentu saja selalu ada alasan untuk menghindari rasa sakit, tapi aku percaya itu hanya ketidakmengertian kita atas apa yang kita hadapi dalam satu masalah. Kita tak merencanakan dengan baik apa yang akan kita lakukan, perencanaan yang gagal sama dengan merencanakan kegagalan.

Kita adalah manusia yang sama, seperti juga manusia terdahulu melampaui kegagalan atas masalahnya. Dan kita telah beranjak dari peradaban rendah kepada peradaban, yang kita yakini saat ini, lebih tinggi dari ratusan, bahkan ribuan tahun yang berlalu. Kita menjadi diri kita yang sekarang karena sikap-sikap dan usaha kita melampaui setiap masalah yang datang sebelumnya. Segalanya telah selesai, dan meskipun nanti hidup kita akan selesai dan digantikan ombak yang lebih besar kemudian, kita telah puas dengan segala usaha yang kita lakukan.

Yang paling berat adalah menarik napas dengan lega di saat sakit menyelimuti tubuh atau perasaan kita. Dan kita benar-benar ingin menahannya saja, padahal kita tahu menahan napas imbasnya bisa saja kematian. Tapi tetaplah bernapas dengan lega. Tetaplah percaya kita bisa menarik segala sumber energi yang akan menopang kita, di saat terberat sekalipun. Percayalah bahwa selalu ada sumber-sumber energi yang tersedia, yang tak kita mengerti bagaimana persediaannya dan darimana asalnya, yang terus saja datang saat kita berharap dan berusaha.

Dan percayalah, meski kematian pun datang karena ketidakberdayaan kita, ada hidup yang lebih panjang di belakang hidup kita; sebuah kebahagiaan yang jika saja kita bisa kembali dari kematian akan memuaskan kita.

Kita semua meyakini, akan ada kehidupan setelah kematian. Ada perjalanan setelah sebuah jalan berakhir di hadapan kita. Dan akan ada perhitungan atas kebaikan dan keburukan atas usaha kita dalam kehidupan sebelumnya.

Dan akhirnya... tiada beban tanpa pundak..

`with editing dari notes teman

Save Our Heart

Saudariku….sahabatku..ukhty muslimah….

Sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan….bukan sekedar coba-coba…bukan sekedar perkiraan… “hmm..siapa tau cocok…” “hmm…siapa tau jodoh…” “siapa tau…”siapa tau…’atau bahkan… ” Hmm….lumayanlah…buat hepi-hepian?” Astaghfirullah…. Sungguh…Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu….!!!!

Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH…OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng…permainan coba-coba…sebuah kesenangan terselubung…??????

Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN…justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut…

Bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci…suatu ikatan yang mahal harganya…sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja…siapa saja yang mau…siapa saja yang ada…atau sebuah iseng-iseng berhadiah…??????????????

Dengan perkataan… “coba ah…sama dia…siapa tau…hehehe..???????????”

TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU….!!!!!!! TAARUF ITU SUNGGUH SUCI…!!!

Sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya… Saya bukan siapa-siapa…bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini….

Tapi…sungguh miris hati saya ketika melihat realita…taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran…!!!

Akhibatnya…??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran…??? Lalu…??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan “selimut Islami…”????????

Jika pacaran yang dibicarakan adalah…(hmm..mungkin ..^^) “sayang…ketemuan yuk…” Taaruf… “ukhty…sholat tahajud dulu…??????????” Jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan “sayang…aku cinta kamu…” Taaruf …?? “ukhty…sungguh hati ini mencintaimu karena Allah…????” Sms-sms penuh perhatian…tiap hari…tiap jam… Telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari… Chatting..??? YANG DIBICARAKAN…??????? hmm..tidak jauh beda…!!! Kiranya semuanya telah tau… Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki… Namun…saya wanita…dan ukhty pun wanita… Tapi kita juga tau…bahwa perhatian laki-laki…kasih sayangnya…sikap melindunginya…kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita…

Mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata…

“iih…iseng bgt sih…” “nyebelin…” “ganjen…” “TP TP…” “ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas..”

TAPI….kita semua juga tau…. Cinta itu tumbuh karena terbiasa terbiasa dekat, terbiasa ada, terbiasa bersama, terbiasa berantem..hhe, terbiasa saling menyapa, terbiasa diberi perhatian, terbiasa saling mengobrol…hmm…

Cinta itu teramat bening…

Saat ini tiada apapun namun perlahan tanpa kita sadari dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita, menguasai kita… Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya ,terganggu oleh sms-sms isengnya.Terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya, namun tanpa kita sadari saat ia tiada saat sms tak kunjung tiba saat telepon tak berdering lama, akan ada perasaan kehilangan, setiap saat melihat ke HP menunggu deringnya setiap saat melongok ke komputer menunggu onlinenya. Dan itukah? Itukah saudariku? Yang dinamakan dengan “MENCINTAI KARENA ALLAH?” Itukah?

Ya akhi, para ikhwan, sungguh hati wanita ini lemah hati wanita itu mudah terjangkiti virus dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta? Bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu menginginkan adanya kebersamaan, merindukan adanya kasih yang tanpa akhir? Sementara….KITA BELUM HALAL….!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL….!!!!!!

Sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu? Sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu? Sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu? Mulai berharap padamu?

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.

Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.
Karena janji Allah itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Ya akhi ikhwan calon pemimpin kami di masa depan. Jika engkau benar-benar serius mengapa engkau Bersembunyi dibalik HPmu? Bersembunyi dalam kata-katamu? Kita sudah lelah dengan semua itu. Sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE yang hanya berani di hanya berani di dunia sms dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok. Jika engkau memang sungguh serius.

DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI!!! JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG!!!
DIHADAPAN KAMI…!!!! JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG….!!!!
Kami wanita ingin pemimpin yang berani
Kami wanita yang ingin menjaga diri
Kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu, janji gombal
Kami wanita yang ingin laki-laki yang halal

DENGARLAH AKHI…KAMI WANITA YANG BERBEDA!!! PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN. DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA…!!!

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain,dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan.

Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

ATAS NAMA TAARUF? MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA “mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf..” maka, wanita akan menjawab, suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami, akan kami layani kebutuhannya, akan kami tunggu kehadirannya, akan kami berikan jiwa kami, raga kami.

Bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami meski hanya dalam rangka taaruf? Suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami, penjaga kami, pelindung kami, Bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan, meski hanya sebatas tukaran biodata? Mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga, ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami. Bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata…”baik saya setuju…taarufan…”

Ya akhi, saudaraku, para ikhwan.

JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI! KETAHUILAH…KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA!

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Al Baqarah, 2: 45)

`dapet copast dari temen

Jadi Akhwat Jangan Cengeng

Sebuah renungan,,

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah malah melarikan diri..Diaj…ak pengajian bilang ada ijin syar’i..‘Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis…Mendayu-dayu kaya’ film romantis..Kesehariannya malah jadi narsis..Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis..

Jadi Akhwat jangan cengeng…Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisanRencana awal cuma kasih info kajianLama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran!Bisa-bisa dikira pacaran!Sampai kepikiran dijadikan pasangan…Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Abis nonton film palestina semangat empat lima..Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??Semangat jadi pendukung luar biasa..Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..Yah…bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan cengeng..Ngumpet-ngumpet berduaan..Eh, awas lho yang ketiga setan…Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..Emang sih nggak pegangan tangan..Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..Wah, kaya’ film india aja gan!Kalo ketemu temen pengajian atau ustadzah?Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?Oh malunya sama temen pengajian n ustadzah?Sama Allah? Buang aja ke lautan..Yang penting mah bisa sayang-sayangan…Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sedekah dikira buang duit. .Katanya sih biar ngirit, tapi kok shopping tiap menit??Langsung sengit kalo dibilang pelit…Mendingan buat dzikir komat-kamit…Malah keluar kata-kata nyelekit…Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan cengeng…Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..Pujaan dapet, terus walimah..Dakwah pun say goodbye dadaaah..Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..Duh duh… amanah..amanah…Dakwah.. dakwah..Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto ikhwan..Dicari yang jenggotan..Kalo udah dapet trus telpon-telponan..Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..“Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?”Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..Ikhwannya meng-iya-kan..Mau-mau aja dibeliin bakwan..Asik, ngirit uang kost dan uang makan…Langsung deh siapin acara buat walimahan!Prinsipnya yang dulu dikemanakan???

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Ilmu cuma sedikit ajah..Udah mengatai Ustadzah..Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..Baca qur’an tajwid masih salah-salah..Lho kok udah berani nuduh ustadzah..Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…Status facebook tiap menit beda..Isinya tentang curahan hatinya..Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..Duh duh.. status kok bikin putus asa..Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja.

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..Kepala cenat-cenut pusing beneran…Oh kasihan.. Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..Makin bingung nyari teladan..Teladannya bukan lagi idaman..Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan cengeng..Diajakain pengajian n kajian islami alasannya segunung…Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…Hatipun tetap cerah walaupun mendungMaklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…Duh.. bingung…bingung…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..Tapi jarang banget yang namanya tilawah..Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…Wah… wah… ghibah… ghibah…Eh, malah timbul fitnah…Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..Anak baru dipandang dengan mata sebelah..Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Nggak punya duit pengajian males datang..Nggak ada motor yaa…misi pengajian dibuang…Ustadzah ikhlas, hati malah senang…Temen pengajian juga nggak ada satupun yang mau datang..Jenguk temen yg sakit malah pada pergi malang melintang…Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???

Oh noo…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…

Ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Akhwat..Dimanapun pergerakannya.. .
Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..Maka akan makin banyak Akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…

Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. … dakwah ini berat ukhti.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…

Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami…”

“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”

“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”

“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”

“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”
Aamiin….

‘afwan bukan maksud tuk menyindir,,sekedar mengingatkan saja! ^.^
*dapet copast dari temen

Saatnya Kita Tak Saling Menunggu

Assalamualaikum...
Seharusnya memang ada peran-peran besar yang harus kita mainkan, sesungguhnya kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia..

Disini ana mencoba menjadi tersangka, ana mewakili teman-teman fosi yang berjuang saat ini, mengucapkan jazakumullah khoiron katsir karena tlah diingatkan, dan mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala khilaf..

Ana sadar dan kita semua sadar, loyalitas dalam dakwah tidak bisa diukur dengan kata-kata, didalamnya butuh kemauan dan pengorbanan yang tinggi..

Di suatu kampus di lampung yakni universitas lampung, di dalam sebuah fakultas pertanian, ada sebuah institusi atau lembaga yang bernama RUMAH SAKIT.

Di dalam rumah sakit itu, orang yang datang dalam keadaan sakit harus pulang dalam keadaan sehat. Dokter-dokter yang ada dalam rumah sakit itu bekerja dengan penuh dedikasi, mengobati dengan penuh kesabaran, melayani dengan sepenuh hati. Bukan lantaran tugas, amanah dan tanggung jawab semata-mata sebagai seorang dokter... Akan tetapi lebih karena kecintaannya kepada saudara-saudaranya, yang begitu bahagia jika melihat saudaranya sembuh. Begitu besar kecintaannya pada rumah sakit itu sehingga mereka terus berkontribusi meski mereka tak saling mengenal dengan pasien yang datang dan para dokter baru yang datang silih berganti. Mereka bekerja bukan lantaran mereka kenal dengan dokter siapa dan siapa, tapi mereka bekerja atas kesadaran bahwa siapapun dokter yang bekerja dalam rumah sakit itu, rumah sakit haruslah tetap rumah sakit, yang senantiasa mengobati orang sakit... Tidak peduli sesakit apa rumah itu... Dan rumah sakit itu bernama FOSI FP.

Semoga kita semua bisa mencintai rumah sakit itu dan berkontribusi didalamnya, meski kita sudah tidak menjadi dokter lagi di sana. Karna dokter akan tetap mengobati orang-orang sakit, dimanapun rumah sakitnya..

Dan kini, penulis diamanahkan menjadi penjaga stempel di Birohmah UNILA sampai satu tahun kedepan. Semoga bisa tetap menjadi seorang dokter yang berdedikasi tinggi, yang mampu mengobati pasien dimanapun rumah sakitnya.

Wallahualam bisshowab.

Saudaraku... Disampingkukah kini engkau??

Saudara ku..
janganlah kau berjalan di belakangku
karena mungkin aku bukanlah pemimpin yang terbaik untukmu
mungkin aku tidak bisa memberikan contoh yang baik untukmu
dan mungkin aku tidak bisa menunggumu..

Saudara ku...
janganlah kau berjalan di depanku
karena mungkin aku tidak bisa mengejarmu
rasanya terlalu sulit untuk menggapaimu
atau bahkan hanya untuk sekedar mengimbangimu...

saudara ku...
berjalanlah disampingku
berjalan beriringan, bergenggaman erat
menemaniku mengarungi perjalanan dakwah ini
dikala aku jatuh.. kaulah yang akan ada untukku,
membantuku untuk bangkit kembali...
menetapi jalan ini...

saudara ku.. disampingkukah kini engkau??

Jumat, 14 Mei 2010

Di jalan dakwah aku menikah

Sebuah buku yang telah menginspirasi banyak orang.. termasuk yang sedang menulis ini..
sekitar tanggal 11 mei 2010, aku bersama temanku berangkat ke toko buku untuk membeli buku dengan judul tersebut. bukan untukku tapi untuk temanku yang lain sebagai kado terindah di ulang tahunnya yang ke 21th. agak gokil memang.. sampe-sampe temenku itu geleng-geleng membacanya. bukan cuma satu buku yang kami berikan, ada satu buku lagi tambahan untuk melengkapi buku di jalan dakwah aku menikah...
Tak dinyana.. satu hari kemudian aku bermimpi aneh... aku Menikah ! waww.. cuma di alam mimpi kog.. tenang..tenang... yang dibeliin buku siapa, yang ampe kebawa mimpi siapa... yuhui..
siapapun itu, jodoh yang telah dipilihkan untuk kita, semoga adalah orang yang terbaik untuk kita...
mimpi itu tlah membuatku merinding.
Semoga ini suatu pertanda baik !

Jumat, 18 Desember 2009

Happy Anniversary FAPERTA UNILA

Assalamu'alaikum...

Cukup lama rasanya diri ini tak berkunjung ke blog ini.. cukup banyak suka, tawa, tangis dan canda yang tlah dilalui... namun ternyata tak sempat ku torehkan dalam lembar demi lembar blog ini.

Ahh,, sudah sampai lagi di hari ulang tahun faperta tercinta,. Semoga dengan semakin bertambahnya umur, faperta unila semakin baik lagi, semakin mampu menciptakan lulusan terbaik untuk tanah air ini.. yang harapannya mampu peduli dengan kondisi disekitar nya..

Dan akhirnya kututup kembali episode kenangan hari ini,, tak banyak yang bisa di ungkapkan disini, hanya tarian keyboard sebagai pengingat di hari tua...

Wassalam..

video